TIK

Selasa, 15 November 2022

 

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK terdiri dari dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Dalam kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Rusman, dkk. (2012) menyatakan bahwa:

“Teknologi Informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan & penelusuran informasi, dan penggunaan informasi”.

Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi informasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan dan penyampaian atau pemindahan informasi antar sarana/media.

Menurut UNESCO TIK adalah perangkat teknologi dan sumber daya yang beragam yang digunakan untuk mengirimkan, menyimpan, membuat, berbagi, atau bertukar informasi.

menggunakan teknologi untuk berkolaborasi, berkomunikasi, melakukan penelitian, dan menyelesaikan berbagai persoalan dalam proses pembelajaran yang semakin kompleks dan berkembang secara dinamis.

Keunggulan Media Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Menurut Sadiman dkk (2012) secara umum media mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitis (dalam bentuk kata-kata lisan belaka)
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
  3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dan lingkungan serta kenyataan, dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
  4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi Pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media, yaitu kemampuannya dalam: memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama.

Selain itu Faizi (2013) mengemukakan media pembelajaran memiliki fungsi dan peran khusus, diantaranya:

  1. Menangkap suatu objek dan peristiwa. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, dan direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu disimpan dan digunakan manakala diperlukan.
  2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret, sehingga mudah dipelajari dan menghilangkan verbalisme.
  3. Menambah motivasi belajar. Penggunaan media dapa menambah motivasi belajar siswa, sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat meningkat.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Pembelajaran Digital - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -